ALLOH swt berfirman : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya
kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu
bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia[QS.al isro’:23]
Sembilan
bulan kita dalam perut ibu,dengan sangat berat dan payah kita selalu di bawa
kemana ia pergi,bahkan tidur dengan keadaan yang tidak pernah nyenyak,makan tak
pernah enak,dan dengan sekuat tenaga serta perjuangan jiwa raga ia taruhkan
nyawanya demi kelahiran kita dengan keadaan sehat dan selamat,mungkin itulah
sekelumit perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya,belum lagi ia harus terus
terjaga di malam hari saat kita menangis rewel,di susui kita siang dan malam
tanpa lelah dan letih,subhanalloh…… betapa mulia pengorbanan seorang
ibu.
sebagaimana
dalam hadits di sabdakan:
جاء رجل الى رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقال يا
رسول الله ! من احق بحسن صحابتي ؟ قال : امك . قال : ثم من ؟ قال : امك . قال : ثم
من ؟ قال : امك . قال . ثم من ؟ قال : ابوك
yang artinya: “Dari Abu Hurairah dia berkata telah datang kepada Rasulullah
saw seorang laki-laki lalu bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yg lbh berhak
utk saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab “Ibumu” dia berta lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia berta lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia bertanya lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab
“Ayahmu”.
Dari isi Hadist
terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besar pengorbanan orang tua
kita terutama Ibu. Mungkin di sinilah yang biasa di katakan bahwa derajat ibu lebih
tinggi tiga tingkat di banding ayah Apa yg sudah ibu berikan kepada anak tak dapat
dibandingkan dgn apapun di dunia ini. Orang tua terutama ibu harus selalu kita
hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan orang tua kita sendiri. Kalau
kita menghormati semua orang tua berarti kita menghormati orang tua kita.
Begitu juga bila kita memaki orang tua yg bukan orang tua kandung maka berarti
kita memaki orang tua kita sendiri. Memuliakan orang tua kita bukan dgn memberi
harta yg berlimpah. Tetapi akhlak yg baik dari anak-anak sudah membuat orang
tua kita damai dan senang. Harta tak dapat dibandingkan dgn kemuliaan akhlak yg
baik. Kita sebagai anak harus memohon berjuang sekuat kepada Allah bila orang
tua kita belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima
segala kekurangan orang tua kita dgn lapang dada.
Selain
itu ibu juga akan menjadi tolak ukur kebaikan dan kejelekan seorang anak,karena hanya ibu dengan kepandaian,ketulusan
dan kesholehannyalah yang akan menjadikan anak-anak menjadi penerus bangsa yang
sholeh dan sholihah,sebab pendidikan terbanyak
adalah dari seorang ibu,bayangkan saja,dari rahim berumur empat bulan
seorang bayi yang baru di beri nyawa telah bisa mendengarkan apa apa yang telah ibu katakan,Alloh telah berfirman dalam alqur’an :
ثمّ سوّه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع
والبصر والأفئدة قليلا ما تشكرون
Yang artinya : “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya
dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu
sedikit sekali bersyukur” [QS
.as sajdah:9]
dan seorang penyair terkenal hafidz ibrohim mengatakan :
اعددت شعبا طيب الأعراق الأم مدرسة ان اعددتها
الأم استاذ الأستاذة الألى شفلت ما ثرهم مدى الأفاق
yang artinya ” ibu adalah ibarat madrasah,jika dia di siapkan dengan baik maka
berarti menyiapkan generasi muda yang berkepribadian baik pula ,ibu adalah guru
dari guru-guru yang utama yang memberikan bekas sepanjang masa.”
Ibu
adalah kekuatan terdasyat dalam kehidupan manusia hingga akhir hayatnya,karena
banyak sekali keberhasilan seseorang datang karena ridho dan do’a ibu,begitu
juga kegagalan banyak terjadi karena kemurkaan dan kemarahan seorang ibu sebagaimana
dalam hadits di sebutkan :
رضى الله فى رضى الوالدين و سخط الله فى سخط الوالدين
Yang artinya “ridho Alloh terletak pada ridho kedua orang tua dan murka Alloh
terletak pada murka kedua orang tua”
Sering
sekali kita dengar cetrita malin kundang yang di kutuk ibunya menjadi batu
karena kemurkaan ibunya,begitu juga
cerita seorang yang bernama uwais alqorni
seorang pemuda bermata biru berambut merah,pundaknya lapang panjang,berpenampilan
cukup tampan,kulitnya kemerah-merahan dagunya menempel di dada selalu melihat
tempat sujudnya tangan kanan nya menumpang pada tangan kirinya ahli membaca al
qur’an pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk menutup badan
yang satunya untuk selendangan,tiada orang yang menghiraukannya karena dia juga
hanya seorang yang mengembalakan kambing
yang mungkin upahnya tiada mencukupi untuk hidup sehari-hari bersama ibunya
yang telah lumpuh,namun dengan kekurangannya tak menyurutkan pengabdian uwais pada ibu dan pengabdiannya
pada tuhannya Alloh azza wajalla,siang ia gunakan untuk puasa dan malam harinya
ia gunakan munajat pada Alloh,hinga suatu hari wafatlah uwais seorang
penggembala kambing yang sangat miskin itu,namun apa yang tejadi ? ketika
jenazah uwais hendak di mandikan tiba-tiba telah banyak orang yang antri hendak
memandikannya,dan ketika akan di bawa ke pembaringan ternyata telah banyak yang
menunggu untuk mengkafaninya,demikian pula ketika hendak menggali pekuburannya
ternyata sudah ada yang yang menggalinya hingga selesai, dan ketika usungan
jenazah itu hendak di bawa ke perkuburan,luar biasa banyak orang yang berebut
ingin membawanya,dan syeikh Abduloh bin salamah
seorang yang pernah ikut perang bersama uwais alqorni di masa
kepemerintahannya sayyidina umar r.a menjelaskan “ ketika aku ikut mengurusi
jenazah hingga aku pulang dari mengantarkan jenazah,lalu aku bermaksud kembali
ke perkuburannya untuk memberi tanda pada kuburan tersebut,ternyata perkuburan
itu sudah tak tak terlihat bekas ada perkuburan.subhanalloh… ternyata uwais al
qorni yang di kenal orang-orang hanya seorang penggembala kambing yang
fakir,namun dengan ridho ibunya ia menjadi seorang yang namanya telah di kenal
di langit meskipun di bumi dia tiada terkenal.
Selain
itu,sesungguhnya seorang ibu juga tidak pernah meninggalkan anaknya baik dalam
keadaan senang apalagi susah meski anaknya telah tumbuh menjadi manusia dewasa
dan mungkin telah berumah tangga, kita tahu kasih sayang ibu sepanjang jalan
kasih sayang anak sepanjang penggalan,karna banyak orang yang telah sukses dan
menjadi besar menjadikan ibunya sebagai pembantu di rumahnya atau baby sister
bagi anak-anaknya,sungguh tidaklah pantas,karena besarnya pengorbanan ibu untuk
anak-anaknya .
Rosululloh
telah bersabda :
الجنة تحت من اقدام الأمهات
Yang artinya “surga berada di telapak kaki ibu”
jika
kita mau berbakti kepadanya niscaya surgalah yang kita dapat,namun jika kita
berani durhaka padanya maka neraka akan menanti kita
Adapun
adab-adab anak terhadap orang tua, dengan jelas Alloh berfirman :
وقضى ربك الا تعبدوا الا اياه وبالوالدين احسنا اما
يبلغن عندك الكبر احدهما اوكلا هما فلا تقل لهما اف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما
Yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya
sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[QS.al isro’:23]
Perintah Allah untuk berbuat baik
kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak
ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an
memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya
meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.
ALLOH swt berfirman “Dan jika
keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan baik,
dan ikutilah jalan orang yang kembali
kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 15)
والله أعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar