Senin, 14 Mei 2012

WANITA MULIA


                                                                                                                                                       

ALLOH swt berfirman :  “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[QS.al isro’:23]

Sembilan bulan kita dalam perut ibu,dengan sangat berat dan payah kita selalu di bawa kemana ia pergi,bahkan tidur dengan keadaan yang tidak pernah nyenyak,makan tak pernah enak,dan dengan sekuat tenaga serta perjuangan jiwa raga ia taruhkan nyawanya demi kelahiran kita dengan keadaan sehat dan selamat,mungkin itulah sekelumit perjuangan seorang ibu untuk anak-anaknya,belum lagi ia harus terus terjaga di malam hari saat kita menangis rewel,di susui kita siang dan malam tanpa lelah dan letih,subhanalloh…… betapa mulia pengorbanan seorang ibu.  
sebagaimana dalam hadits di sabdakan:
جاء رجل الى رسول الله صلى الله عليه وسلم , فقال يا رسول الله ! من احق بحسن صحابتي ؟ قال : امك . قال : ثم من ؟ قال : امك . قال : ثم من ؟ قال : امك . قال . ثم من ؟ قال : ابوك    
yang  artinya: Dari Abu Hurairah dia berkata telah datang kepada Rasulullah saw seorang laki-laki lalu bertanya: “Wahai Rasulullah siapakah yg lbh berhak utk saya pergauli dengan baik?” Beliau menjawab “Ibumu” dia berta lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia berta lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ibumu” dia bertanya lagi “Kemudian siapa?” Beliau menjawab “Ayahmu”.

Dari isi Hadist terlihat betapa Allah melalui Rasulullah menilai besar pengorbanan orang tua kita terutama Ibu. Mungkin di sinilah yang biasa di katakan bahwa derajat ibu lebih tinggi tiga tingkat di banding ayah Apa yg sudah ibu berikan kepada anak tak dapat dibandingkan dgn apapun di dunia ini. Orang tua terutama ibu harus selalu kita hormati sepanjang hidup kita. Walaupun itu bukan orang tua kita sendiri. Kalau kita menghormati semua orang tua berarti kita menghormati orang tua kita. Begitu juga bila kita memaki orang tua yg bukan orang tua kandung maka berarti kita memaki orang tua kita sendiri. Memuliakan orang tua kita bukan dgn memberi harta yg berlimpah. Tetapi akhlak yg baik dari anak-anak sudah membuat orang tua kita damai dan senang. Harta tak dapat dibandingkan dgn kemuliaan akhlak yg baik. Kita sebagai anak harus memohon berjuang sekuat kepada Allah bila orang tua kita belum mendapat hidayah dari Allah. Dan kita harus selalu menerima segala kekurangan orang tua kita dgn lapang dada. 




Selain itu ibu juga akan menjadi tolak ukur kebaikan dan kejelekan seorang  anak,karena hanya ibu dengan kepandaian,ketulusan dan kesholehannyalah yang akan menjadikan anak-anak menjadi penerus bangsa yang sholeh dan sholihah,sebab pendidikan terbanyak  adalah dari seorang ibu,bayangkan saja,dari rahim berumur empat bulan seorang bayi yang baru di beri nyawa telah bisa mendengarkan apa apa yang  telah ibu katakan,Alloh telah berfirman dalam  alqur’an :
ثمّ سوّه ونفخ فيه من روحه وجعل لكم السمع والبصر والأفئدة قليلا ما تشكرون       
 Yang artinya : “Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur” [QS .as sajdah:9]
dan seorang penyair terkenal hafidz ibrohim mengatakan :
 اعددت شعبا طيب الأعراق الأم مدرسة ان اعددتها      
الأم استاذ الأستاذة الألى شفلت ما ثرهم مدى الأفاق                                          
 yang artinya ” ibu adalah ibarat madrasah,jika dia di siapkan dengan baik maka berarti menyiapkan generasi muda yang berkepribadian baik pula ,ibu adalah guru dari guru-guru yang utama yang memberikan bekas sepanjang masa.”
Ibu adalah kekuatan terdasyat dalam kehidupan manusia hingga akhir hayatnya,karena banyak sekali keberhasilan seseorang datang karena ridho dan do’a ibu,begitu juga kegagalan banyak terjadi karena kemurkaan dan kemarahan seorang ibu sebagaimana dalam hadits di sebutkan :
رضى الله فى رضى الوالدين و سخط الله فى سخط الوالدين
 Yang artinyaridho Alloh terletak pada ridho kedua orang tua dan murka Alloh terletak pada murka kedua orang tua”  
Sering sekali kita dengar cetrita malin kundang yang di kutuk ibunya menjadi batu karena kemurkaan  ibunya,begitu juga cerita seorang  yang bernama uwais  alqorni  seorang pemuda bermata biru berambut merah,pundaknya lapang panjang,berpenampilan cukup tampan,kulitnya kemerah-merahan dagunya menempel di dada selalu melihat tempat sujudnya tangan kanan nya menumpang pada tangan kirinya ahli membaca al qur’an pakaiannya hanya dua helai sudah kusut yang satu untuk menutup badan yang satunya untuk selendangan,tiada orang yang menghiraukannya karena dia juga hanya seorang yang  mengembalakan kambing yang mungkin upahnya tiada mencukupi untuk hidup sehari-hari bersama ibunya yang telah lumpuh,namun dengan kekurangannya tak menyurutkan  pengabdian uwais pada ibu dan pengabdiannya pada tuhannya Alloh azza wajalla,siang ia gunakan untuk puasa dan malam harinya ia gunakan munajat pada Alloh,hinga suatu hari wafatlah uwais seorang penggembala kambing yang sangat miskin itu,namun apa yang tejadi ? ketika jenazah uwais hendak di mandikan tiba-tiba telah banyak orang yang antri hendak memandikannya,dan ketika akan di bawa ke pembaringan ternyata telah banyak yang menunggu untuk mengkafaninya,demikian pula ketika hendak menggali pekuburannya ternyata sudah ada yang yang menggalinya hingga selesai, dan ketika usungan jenazah itu hendak di bawa ke perkuburan,luar biasa banyak orang yang berebut ingin membawanya,dan syeikh Abduloh bin salamah  seorang yang pernah ikut perang bersama uwais alqorni di masa kepemerintahannya sayyidina umar r.a menjelaskan “ ketika aku ikut mengurusi jenazah hingga aku pulang dari mengantarkan jenazah,lalu aku bermaksud kembali ke perkuburannya untuk memberi tanda pada kuburan tersebut,ternyata perkuburan itu sudah tak tak terlihat bekas ada perkuburan.subhanalloh… ternyata uwais al qorni yang di kenal orang-orang hanya seorang penggembala kambing yang fakir,namun dengan ridho ibunya ia menjadi seorang yang namanya telah di kenal di langit meskipun di bumi dia tiada terkenal.
Selain itu,sesungguhnya seorang ibu juga tidak pernah meninggalkan anaknya baik dalam keadaan senang apalagi susah meski anaknya telah tumbuh menjadi manusia dewasa dan mungkin telah berumah tangga, kita tahu kasih sayang ibu sepanjang jalan kasih sayang anak sepanjang penggalan,karna banyak orang yang telah sukses dan menjadi besar menjadikan ibunya sebagai pembantu di rumahnya atau baby sister bagi anak-anaknya,sungguh tidaklah pantas,karena besarnya pengorbanan ibu untuk anak-anaknya .
Rosululloh telah bersabda :
الجنة تحت من اقدام الأمهات
Yang artinya “surga berada di telapak kaki ibu
  jika kita mau berbakti kepadanya niscaya surgalah yang kita dapat,namun jika kita berani durhaka padanya maka neraka akan  menanti kita
Adapun adab-adab anak terhadap orang tua, dengan jelas Alloh berfirman :
وقضى ربك الا تعبدوا الا اياه وبالوالدين احسنا اما يبلغن عندك الكبر احدهما اوكلا هما فلا تقل لهما اف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كريما
Yang artinya “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia[QS.al isro’:23]
Perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua itu bersifat umum, mencakup hal-hal yang disukai oleh anak ataupun hal-hal yang tidak disukai oleh anak. Bahkan sampai-sampai al-Qur’an memberi wasiat kepada para anak agar berbakti kepada kedua orang tuanya meskipun mereka adalah orang-orang yang kafir.

ALLOH swt berfirman “Dan jika keduanya memaksamu untuk  mempersekutukan  dengan  Aku  sesuatu yang  tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergauilah keduanya di dunia dengan  baik,  dan  ikutilah jalan   orang   yang  kembali  kepada-Ku,  kemudian  hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. Luqman: 15)



والله أعلم بالصواب


Tidak ada komentar:

Posting Komentar