Foto Santri Pengafal Al-Qur'an

Pesantren Tahfidz Nurul-Qur'an
Khodimul Qur'an 
Ustadz Ahmad Muslimin Alhafidz Aljawi 













Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus melarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari).

Dari hadist di atas, Rasulullah menyuruh kita mengkhatamkan Alquran dalam sebulan, artinya jangan lebih dari itu. Bila kita mengkhatamkan Alquran lebih dari sebulan atau bahkan berbulan-bulan lamanya, dapat dipastikan hati kita tidak dekat dengan Alquran. Sejarah mencatat bahwa para sahabat dan salafush shalih banyak yang menyikapi sebagai sesuatu yang minimal saat mendengar sabda Rasulullah SAW “bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Sebutlah Usman bin Affan Ra, Abdullah bin Amr bin ‘Ash Ra, Imam Abu Hanifah, dan Imam Asy Syafi’i. Mereka adalah contoh orang-orang yang terbiasa khatam dalam tiga hari atau maksimal satu pekan. Karena khatam satu kali dalam sebulan terlalu lama bagi mereka untuk bertemu dengan ayat-ayat Allah.

Maksudnya, jika seseorang khatam sekali sebulan berarti hanya satu kali dalam sebulan ia bertemu dengan masing-masing surat dalam Alquran. Mereka, para sahabat dan salafush shalih ingin lebih sering bertemu dengan surat-surat itu. Karena sentuhan tarbawi surat al Baqarah berbeda dengan surat Ali Imran. Begitu juga dengan surat an Nisa, al Maidah, dan surat-surat lainnya. Boleh jadi ketika seseorang membaca surat an Nisa, dia merindukan surat al Maidah.

Lalu, bagaimana dengan kita yang sengaja berlama-lama dalam mengkhatamkan Alquran? Itu berarti kita akan sangat jarang bertemu dengan setiap surat di dalam Alquran. Kita harus waspada, jangan sampai hidup kita berakhir saat kita lalai tilawah satu juz perhari. Hidup kita pun berakhir dengan penyesalan. Padahal sesungguhnya kita mampu jika saja mau menambah sedikit ikhtiar dalam mencapainya.

Berikut kiat-kiat untuk bisa tilawah one day one juz:

��Harus niat  ikhlas dan cinta semata-mata karena Alloh Swt.


��Berusahalah melancarkan tilawah jika belum lancar, karena normalnya tilawah satu juz dapat dilakukan dalam waktu 30-40 menit. Sehingga sangat mungkin bagi kita untuk tilawah one day one juz dari 24 jam waktu yang kita miliki.
��Carilah tempat dan waktu yang kondusif untuk berkonsentrasi dalam tilawah.
��Lakukan qadha (mengganti) target tilawah yang terlewatkan pada hari itu di hari berikutnya.
��Sering-seringlah mengadukan keinginan untuk bisa tilawah sehari minimal satu juz kepada Allah SWT, Pemilik Alquran. Pengaduan kita yang sering kepada Allah menunjukkan kesungguhan kita dalam melakukan ibadah itu. Pertolongan Allah SWT pun akan datang sehingga memudahkan kita melaksanakan tilawah.
��Perbanyaklah amal sholeh karena setiap amal sholeh menghasilkan energi baru untuk amal sholeh berikutnya, seperti halnya satu maksiat yang akan menghasilkan maksiat lain jika kita tidak segera bertobat kepada Allah SWT

Kendala yang harus dihadapi diwaspadai:

Perasaan menganggap sepele saat sehari tidak tilawah sehingga berdampak pada tidak adanya keinginan untuk segera kembali kepada Alquran
Lemahnya wawasan tentang Alquran
Tidak memiliki waktu wajib bersama Alquran
Lemahnya keinginan untuk tilawah, tidak pula memohon kepada Allah agar diberi kemudahan tilawah setiap hari
Terbawa lingkungan.
Tidak tertarik dengan majelis yang menghidupkan Alquran
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah lalu di antara mereka membaca kitab Allah dan mempelajarinya kecuali turun kepada mereka ketenangan yang diliputi rahmat, dikelilingi malaikat, dan Allah SWT menyebut nama-nama mereka di sisi makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR Imam Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar